Suasana di Kelurahan Leok I, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol masih sepi. Warga masih pulas dalam tidurnya, setelah capek dengan hiruk pikuk Pilkada yang baru berlangsung tanggal 4 Juli kemarin. Termasuk Amran Batalipu, Bupati Buol yang masih terlelap di rumah pribadinya.
Pada waktu bersamaan, sama sejumlah orang berpakain sipil yang dikawal beberapa anggota polisi merangsek masuk ke rumah pribadi Amran Batalipu. Hanya dalam waktu 10 menit, sejumlah orang itu telah keluar rumah dengan membawa Amran Batalipu yang masih berbaju tidur dan bersarung.
Sebuah mobil Kijang Inova yang diikuti sekitar tujuh mobil lainnya, langsung tancap gas membawa Amran Batalipu menuju Tolitoli untuk menghindari kalau-kalau warga mengetahui dan terjadi chaos.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Buol, M Taufiq via telepon, mengatakan Bupati Amran Batalipu ditangkap KPK di rumah pribadinya di Kelurahan Leok I, Kecamatan Biau.
Informasi yang ia terima dari salah seorang saksi mata yaitu petugas Pamong Praja yang kebetulan sedang betugas di rumah jabatan, Bupati Amran saat ditangkap masih sedang istirahat. "Pak Bupati Amran saat ditangkap hanya menggunakan sarung dan baju tidur," katanya.
Menurut saksi mata, kata Taufiq, ada sekitar delapan mobil yang mengawal kendaraan yang membawa Bupati. Mereka meluncur ke arah Kabupaten Tolitoli. Dari Tolitoli, Amran Batalipu diterbangkan ke Palu dengan menggunakan pesawat Merpati, selanjutnya sekitar pukul 14.00 waktu setempat, diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion.
BUOL AMAN
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana mengatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Buol tetap kondusif dan sama sekali tidak terpengaruh dengan kegiatan KPK yang menangkap Bupati Amran Batalipu di kediamannya di Buol, Jumat dini hari itu. "Situasi di sini tetap aman dan tenteram,” singkat Kapolda melalui telepon genggamnya.
Kapolda Dewa Parsana dan sejumlah pejabat teras Polda Sulteng berada di Buol sejak Senin (2/7) untuk memantau langsung pengamanan selama proses Pilkada Buol yang memasuki tahap pemungutan suara pada Rabu, 4 Juli 2012.
Terkait penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu oleh tim KPK pada Jumat dinihari, Kapolda mengaku langsung mengumpulkan para tokoh politik, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta para kandidat bupati/wakil bupati, serta tim sukses masing-masing dan dihadiri anggota forum komunikasi pimpinan daerah setempat, untuk memberikan arahan.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda memberi pemahaman kepada semua pihak bahwa Pilkada Buol dan kegiatan KPK merupakan dua kegiatan nasional yang besar dan terpisah satu sama lain sehingga harus disukseskan oleh seluruh masyarakat Buol.
"Pilkada adalah pesta demokrasi seluruh rakyat, sedangkan kegiatan KPK adalah aktivitas penegakkan hukum yang juga harus disukseskan masyarakat. Jadi mohon semua pihak tidak memancing-mancing terjadi keributan dan juga tidak mudah terpancing untuk melakukan tindakan yang melawan hukum dan merugikan daerah," kata Dewa Parsana dalam pertemuan itu.***
No comments:
Post a Comment