Ochan
Pelabunan Pantoloan, salah satu infrastruktur pendukung KEK Palu |
Pembangunan
infrastruktur untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu segera dimulai.
Tahun ini, pasokan energi listrik sebesar 125 megawatt dari Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) Sulewana Poso, segera terealisasi.
Gubernur
Sulawesi Tengah, Longki Djanggola dalam diskusi dengan sejumlah wartawan di
kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Sabtu (3/5) malam mengatakan, pembangunan
transmisi sudah hampir rampung dan direncanakan akhir tahun ini sudah selesai.
“Dengan
begitu maka energi listrik itu tidak
hanya sekadar mendukung KEK Palu, tapi Kota Palu juga akan menjadi pusat distribusi listrik
untuk Sulawesi,” kata Gubernur Longki.
Gubernur
menjelaskan, selain menyiapkan energi listrik, pemerintah juga segera
merealisasikan pembangunan jalan Palu-Parigi Bypass. Jalan tersebut
panjangnya sekitar 35,7 kilometer
melewati Parigimpu – Sigi – Palu. Jalan yang sudah ada melewati Poros
Kebun Kopi, jaraknya sekitar 65 kilometer.
“Pemerintah
Pusat telah menyetujui anggarannya sebesar Rp 1,5 triliun, namun untuk tahap
pertama yang akan dikucurkan tahun ini juga sebesar Rp 50 miliar,” kata
Gubernur Longki.
Jalan
tersebut, kata Gubernur Longki, menjadi proyek strategi nasional, karena jalur
tersebut membentuk akses jarak tempuh
yang ekonomis atas logistik barang dan jasa intra koridor ekonomi
Sulawesi, maupun dengan Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku, dan Kalimantan.
Jalan akses yang menghubungkan Palu dan Parigi, ibu kota Kabupaten Parigi-Moutong ini, memotong "leher angsa" Pulau Sulawesi . Selat Makasar di Palu dan Teluk Tomini di Parigi menjadi kunci dinamisasi transaksi ekonomi intra dan inter di wilayah tersebut.
"Sehingga
kapal dalam tonase besar yang masuk ke Palu, tidak perlu lagi mengitari Pulau
Sulawesi dan menghadapi tantangan gelombang Sulu Celebes Sea, maupun Banda-Aru
Sea. Cukup melewati Parigi saja," ujarnya.
Pemerintah,
kata Longki yang juga mantan Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sulteng ini,
tahun ini segera membangunan fly over
dari lokasi KEK Palu ke Pelabuhan Pantoloan. Hanya saja, Gubernur mengaku lupa
jumlah pasti anggaran pembangunan jalan fly
over tersebut.
Selain
anggaran pembangunan jalan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga menyiapkan dana sebesar
Rp 8 miliar untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan di dalam
kawasan, dan beberapa kebutuhan lainnya.
Wakil
Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu menambahkan, saat ini ada enam perusahaan dalam dan luar negeri yang
sudah siap berinvestasi, yakni Shenzhen Nanli Engineering Decoration
Co. Ltd (Badan Usaha Milik China). Perusahaan ini akan melakukan pengembangan
logistik (warehousing, packaging,
processing house dan resident inventory), industri pengolahan akhir dan
produk-produk elektrik dengan total investasi Rp 10 triliun.
Selanjutnya, PT Sinosteel Coorporation (Badan Usaha Milik China) yang akan membangun
pabrik pengolahan nikel dengan nilai investasi sebesar Rp 7,6 triliun.
PT Intraco Penta
Tbk dan group, yang akan berinvestasi di bidang industri assembling dan maintenance
alat-alat berat dan industri otomotif shino truck, dengan modal yang ditanamkan
di KEK Palu sebesar Rp 4,5 triliun. Perusahaan volvo ini bahkan telah membentuk
kantor perwakilan di Palu.
PT Multistrada
Arah Sarana Tbk dan group, yang berinvestasi pada bidang industri pengolahan
karet dan produk turunannya, dengan nilai investasi sebesar Rp 15 triliun.
Perusahaan ini telah memiliki perkebunan karet seluas 80 ribu hektar di
Kabupaten Parigi Moutong.
Perusahaan asing
lainnya yang juga sudah menyatakan kesediaan berinvestasi di KEK Palu, adalah
Big Trade California, yang akan membangun industri pengolahan kakao. Untuk
memastikan keberadaan KEK Palu itu, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di
Surabaya telah berkunjung ke Palu.
Pemerintah,
kata Mulhanan, telah menyiapkan lahan seluas 1500 hektar di Palu Utara. Lahan tersebut dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektar, kawasan
perumahan 500 hektar, kawasan pendidikan dan penelitian 100 hektar, kawasan
komersial 100 hektar, kawasan olahraga 50 hektar, kawasan pergudangan 50 hektar
dan kawasan perkebunan dan taman 20 hektar.
***
No comments:
Post a Comment