Wednesday, May 07, 2014

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEK PALU SEGERA DIMULAI

      
Ochan

Pelabunan Pantoloan, salah satu infrastruktur pendukung KEK Palu
Pembangunan infrastruktur untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu segera dimulai. Tahun ini, pasokan energi listrik sebesar 125 megawatt dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana Poso, segera terealisasi.

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola dalam diskusi dengan sejumlah wartawan di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Sabtu (3/5) malam mengatakan, pembangunan transmisi sudah hampir rampung dan direncanakan akhir tahun ini sudah selesai.


“Dengan begitu maka  energi listrik itu tidak hanya sekadar mendukung KEK Palu, tapi Kota Palu  juga akan menjadi pusat distribusi listrik untuk Sulawesi,” kata Gubernur Longki.

Gubernur menjelaskan, selain menyiapkan energi listrik, pemerintah juga segera merealisasikan pembangunan jalan Palu-Parigi Bypass. Jalan tersebut  panjangnya sekitar 35,7 kilometer  melewati Parigimpu – Sigi – Palu. Jalan yang sudah ada melewati Poros Kebun Kopi, jaraknya sekitar 65 kilometer.

“Pemerintah Pusat telah menyetujui anggarannya sebesar Rp 1,5 triliun, namun untuk tahap pertama yang akan dikucurkan tahun ini juga sebesar Rp 50 miliar,” kata Gubernur Longki.

Jalan tersebut, kata Gubernur Longki, menjadi proyek strategi nasional, karena jalur tersebut membentuk akses jarak tempuh  yang ekonomis atas logistik barang dan jasa intra koridor ekonomi Sulawesi, maupun dengan Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku, dan Kalimantan.

Jalan akses yang menghubungkan Palu dan Parigi, ibu kota Kabupaten Parigi-Moutong ini, memotong "leher angsa" Pulau Sulawesi . Selat Makasar di Palu dan Teluk Tomini di Parigi menjadi kunci dinamisasi transaksi ekonomi intra dan inter di wilayah tersebut.

"Sehingga kapal dalam tonase besar yang masuk ke Palu, tidak perlu lagi mengitari Pulau Sulawesi dan menghadapi tantangan gelombang Sulu Celebes Sea, maupun Banda-Aru Sea. Cukup melewati Parigi saja," ujarnya.

Pemerintah, kata Longki yang juga mantan Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sulteng ini, tahun ini segera membangunan fly over dari lokasi KEK Palu ke Pelabuhan Pantoloan. Hanya saja, Gubernur mengaku lupa jumlah pasti anggaran pembangunan jalan fly over tersebut.

Selain anggaran pembangunan jalan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga menyiapkan dana sebesar Rp 8 miliar untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan di dalam kawasan, dan beberapa kebutuhan lainnya.

Wakil Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu menambahkan, saat ini ada  enam perusahaan dalam dan luar negeri yang sudah siap berinvestasi, yakni Shenzhen Nanli Engineering Decoration Co. Ltd (Badan Usaha Milik China). Perusahaan ini akan melakukan pengembangan logistik (warehousing, packaging, processing house dan resident inventory), industri pengolahan akhir dan produk-produk elektrik dengan total investasi Rp 10 triliun.

 Selanjutnya, PT  Sinosteel Coorporation  (Badan Usaha Milik China) yang akan membangun pabrik pengolahan nikel dengan nilai investasi sebesar Rp 7,6 triliun. 

PT Intraco Penta Tbk dan group, yang akan berinvestasi di bidang industri assembling dan maintenance alat-alat berat dan industri otomotif shino truck, dengan modal yang ditanamkan di KEK Palu sebesar Rp 4,5 triliun. Perusahaan volvo ini bahkan telah membentuk kantor perwakilan di Palu.

PT Multistrada Arah Sarana Tbk dan group, yang berinvestasi pada bidang industri pengolahan karet dan produk turunannya, dengan nilai investasi sebesar Rp 15 triliun. Perusahaan ini telah memiliki perkebunan karet seluas 80 ribu hektar di Kabupaten Parigi Moutong.

Perusahaan asing lainnya yang juga sudah menyatakan kesediaan berinvestasi di KEK Palu, adalah Big Trade California, yang akan membangun industri pengolahan kakao. Untuk memastikan keberadaan KEK Palu itu, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya telah berkunjung ke Palu.

Pemerintah, kata Mulhanan, telah menyiapkan lahan seluas 1500 hektar di Palu Utara.  Lahan tersebut dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektar, kawasan perumahan 500 hektar, kawasan pendidikan dan penelitian 100 hektar, kawasan komersial 100 hektar, kawasan olahraga 50 hektar, kawasan pergudangan 50 hektar dan kawasan perkebunan dan taman 20 hektar.  ***

No comments: