Ruslan Sangadji
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Badrodin Haiti, membantah kalau ledakan yang terjadi di halaman rumah Winardi, seorang pengusaha keturunan China di Jalan Garuda Nomor 27 T, Kelurahan Birobuli, Palu Selatan, Selasa (19/6) pukul 22.25 Wita itu adalah bom rakitan. Ledakan itu hanya berasal dari petasan yang secara tidak sengaja dan kebetulan meledak di halaman rumah itu.
"Kita jangan terlalu membesar-besarkan masalah itu. Yang meledak itu bukan bom, tapi itu hanya petasan saja. Coba pikir, logikanya kalau itu bom maka tidak akan diledakan di halaman luar atau di luar pagar. Pasti bom itu akan dilempar ke dalam, paling tidak di teras rumah," tegas Kapolda Badrodin Haiti, kepada wartawan, Rabu (20/6) siang di kantornya.
Menurut Kapolda Sulteng, pihaknya dapat menyimpulkan bahwa ledakan itu berasal dari petasan, karena dilihat dari sejumlah barang bukti berupa karton dan sisa belerang. Bahan-bahan seperti itu, tambah Kapolda, biasanya digunakan untuk bahan petasan.
Berdasrkan pengalaman selama ini menangani kasus bom di Sulawesi Tengah, biasanya pelaku menggunakan pipa paralon atau kaleng biskuit, kemudian ada rangkaian kabel, bubuk black powder atau juga ditambah dengan pupuk. "Tapi semua bahan itu tidak ditemukan di lapangan. Makanya kesimpulan saya sementara bahwa itu adalah petasan," kata Brigjen Badorin Haiti.
Meski begitu, anggota tim identifkasi Polda Sulteng mengatakan, dari hasil identifikasi di lapangan, pihaknya belum dapat menyimpulkan kalau ledakan itu adalah bom atau petasan. "Kita tunggu saa hasil identifikasi dari pusat laboratorium forensik. Tapi, jika dilihat dari beberapa barang bukti di lapangan, memang itu adalah bahan yang biasa digunakan untuk petasan," kata salah seorang anggota tim identifikasi itu.
Seperti diberitakan sejumlah media elektronik, bahwa telah terjadi sebuah ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan di halaman rumah Winardi, salah seorang pengusaha keturunan di Jalan Garuda Nomor 27 T, Kelurahan Birobuli, Palu Selatan. Meski begitu tidak menimbulkan korban jiwa, tapi ledakannya terdengar sampai radius satu kilometer.
Beberapa saat setelah ledakan, tim Penjinak Bahan Peledak (jihandak) dari Polda Sulteng, langsung datang ke lokasi, memasang police line dan melakukan pemeriksaan awal. Dari pemeriksaan itu, tim Jihandak menemukan serpihan karton, sisa belerang dan serbuk yang diduga black powder.
Tim Jihandak, tim gabungan identifikasi Polda Sulteng dan Polresta Palu juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi. Dari penyisiran itu petugas tidak menemukan apa-apa, kecuali mengumpulkan serpihan-serpihan dari ledakan bekas ledakan itu.
Winardi, pemilik rumah, kepada wartawan mengatakan, ia tidak pernah curiga akan ada ledakan di halaman rumahnya. Ia juag mengaku tak mendengar ada kendaraan atau gerak-gerik orang yang mencurigakan melewati rumahnya. ”Tba-tiba saja saya mendengar ada ledakan, begitu saya keluar saya melihat ada asap hitam tebak di halaman rumah,” katanya.
Polisi belum dapat memberikan keterangan lebih detail soal ledakan itu. Polisi hanya mengatakan, hingga kini pihaknya telah memeriksa tiga orang warga sebagai saksi. Salah seorang warga setempat mengatakan, sebelum terjadinya ledakan itu, ia mendengar ada sebuah mobil Mitsubishi Kuda warna merah melintas dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba saja kecepatannya menurun.
”Nah ketika saya intip ke luar rumah, tiba-tiba ada ledakan dan sudah ada asap hitam tebal di depan rumah pak Winardi,” kata Ratmo (42), saksi yang diperiksa polisi itu.
Salah seorang sumber mengatakan, diduga ledakan itu dilakukan oleh salah seorang kakak dari karyawan Winardi yang dipecat dari bengkel. Yang bersangutan berinsial Ivn. Hanya saja, menurut Winardi, soal pemecetan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan, sehingga tidak mungkin dilakukan mantan karyawannya itu.
”Masalah pemecatan itu sudah selesai. Kami sudah sepakat atur damai secara kekeluargaan. Jadi tidak mungkin ledakan di depan rumah saya itu dilakukan mantan karyawan saya itu,” ujarnya.
Winardi adalah pemilik bengkel sepeda motor di dekat rumahnya di Jalan Garuda. Bengkel. Beberapa minggu lalu, Winardi memecat seorang karyawannya, karena selalu terlambat bekerja.
Lokasi ledakan itu juga, hanya berjarak sekitar 10 meter dari Space Bar dan Lounge, salah satu tempat hiburan malam terbesar di Kota Palu. Hanya saja, polisi menolak menyatakan bahwa ledakan itu ada kaitannya dengan tempat hiburan malam tersebut.***
No comments:
Post a Comment