Ketenangan warga Kota Poso, Sulawesi Tengah kembali terusik. Sebuah bom rakitan kembali mengguncang daerah bekas konflik itu, tepatnya di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Selasa (22/5) lalu.
Ledakan yang hanya sekali itu terjadi sekitar pukul 23.30 wita malam di saat warga setempat sedang asyik beristirahat. Meski berdaya ledak rendah (low explosive), namun ledakan ini sempat mengagetkan warga yang bermukim di sekitar lokasi hingga mencapai radius 1 kilometer.
Ledakan ini merupakan yang kedua kalinya terjadi setelah tertangkapnya DPO Poso, Basri Cs. Sebelumnya pada Februari 2007 di lokasi yang sama, dua bom berdaya ledak rendah juga meledak.
Pelaksana tugas Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, Komisaris Besar Polisi Heddy, yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/5) siang membenarkan adanya ledakan bom tersebut.
Menurut Juru Bicara Polda Sulteng itu, Tim Jihandak Polda Sulteng yang mendengar adanya kejadian ini langsung mendatangi TKP dan memasang police line. Setelah melakukan olah TKP, aparat akhirnya menemukan sejumlah barang bukti berupa serpihan pipa paralon, potongan besi, dan lakban warna Hitam. "Tapi ledakan bom itu tidak sampai menelan korban jiwa," katanya.
Kombes Heddy mengatakan, bom yang berdaya ledak rendah itu meledak tepat 15 meter di belakang rumah milik warga setempat bernama Soni Tumoka (60), Purnawirawan TNI-AD itu.
“Motif kejadian belum diketahui, begitupun dengan identitas pelaku pun belum teridentifikasi. Hingga kini masih dalam proses penyidikan dan penyelidikan,” kata Heddy.
Sementara itu, pekan lalu aparat Bea dan Cukai Pantoloan Palu menyita ratusan karung bahan peledak jenis Ammonium Nitrat. Bahan peledak yang mencapau 20 ton itu berasal dari Tawau, Malaysia.
Menurut Kabid Humas Polda Sulteng, aparat Bea dan Cukai Pantoloan menangkap dari sebuah kapal di sekitar perairan Mangkaliat, Sulawesi Tengah. Rencananya bahan peledak itu akan dibawa menuju Takabonerate, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Penangkapan ratusan karung bahan peledak ini bermula ketika Satuan Tugas Bea dan Cukai yang melakukan patroli di Kawasan Perairan Laut Tolitoli melihat sebuah kapal motor berbendera Indonesia bernama KLM Surya Indah, Jumat (13/5) dini hari lalu. Karena curiga, aparat Bea dan Cukai kemudian mencegat kapal ini.
Saat diperiksa, ternyata kapal ini mengangkut 820 karung pupuk Ammonium Nitrat buatan Perancis, yang kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan bom.
Saat diperiksa kelengkapan dokumen, ternyata juragan kapal, Atikurahman tidak mampu menunjukkan dokumen resmi, dan hanya dilengkapi dokumen Kasta dari Malaysia. Petugas Bea dan Cukai pun membawa kapal yang pengangkut ratusan karung Ammonium Nitrat ini ke Pantoloan.
Saat ini, juragan kapal motor surya indah diamankan dan dititip di Rumah Tahanan Maesa Palu. Sedangkan ratusan karung bahan peledak serta kapalnya diamankan di Pangkalan Bea dan Cukai Pantoloan.***
Monday, May 28, 2007
Bom Meledak Lagi di Poso
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment