Ruslan Sangadji
Kasus penembakan kembali terjadi di Sulawesi Tengah. Kali ini terjadi di Desa Bugis, Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong--sekitar 350 kilometer arah timur Palu-- Selasa (28/2) malam sekitar pukul 20.25 Wita. Akibatnya, korban yang bernama Ferdy (23 tahun) mengalami luka tembak di bagian perut.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Rais D. Adam kepada The Jakarta Post membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, peristiwa itu murni bermotif perampokan dan tidak ada kaitannya dengan terorisme.
Menurut Rais Adam, pelakunya diduga ada empat orang yang mengendarai dua sepeda motor jenis Yamah F1ZR. Sebelumnya para pelaku telah membuntuti korban Ferdy yang baru saja mengantar majikannya dari berbelanja di Palu. Begitu tiba di depan rumahnya di Desa Bugis dan turun dari mobil, para pelaku langsung mengancam dan menembak korban sebanyak tiga kali ke arah korban.
"Korban mengalami luka serius di bagian perut dan oleh warga setempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Tapi saat ini korban sudah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng," kata Rais D. Adam.
Setelah peristiwa itu, pihak Polres Parigi Moutong langsung menggelar razia di sejumlah pintu masuk dan keluar di kota yang berbatasan langsung dengan Poso itu. Namun, orang dicurigai tak ditemukan. Sementara pihak Polda Sulteng telah memberikan perkuatan pasukan untuk ikut mengejar para pelaku yang diduga lari ke arah perbatasan Parigi Moutong dan Gorontalo.
Setelah menembak, para pelaku kemudian membawa kabur sebuah tas milik majikan korban yang berisi dua buah hand phone dan uang tunai sebanyak Rp 1 juta.
Kasus penembakan di Palu terjadi terakhir kali pada Jumat (10/2) lalu. Korbannya seorang warga keturunan bernama A Tjun alias Willian yang juga pemilik toko emas Agung di Jalan Wolter Monginsidi, Palu Selatan. Hingga kini, pelakunya belum juga ditangkap.***
Menurut Kapolda Sulteng, pihaknya telah memeriksa puluhan saksi, namun belum ada yang mengarah sebagai tersangka. Meski begitu, pihak kepolisian Sulawesi Tengah menyatakan tetap optimistis dapat menangkap pelakunya. ***
No comments:
Post a Comment