Pemilihan ulang
Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Maluku Utara (Malut), masih menyisakan masalah
besar. Pasalnya, suara yang diraih pasangan Abdul Gani Kasuba-Muhammad Natsir
Thaib (AGK-MANTHAB) tiba-tiba berubah, karena ditypex oleh penyelenggara pemilu
di Kabupaten Kepulauan Sula.
Akibatnya, suara Ahmad
Hidayat Mus dan Hasan Doa di 45 TPS di kabupaten itu, berjumlah 11.340 suara, dan suara sah Abdul
Gani Kasuba-Muhammad Natsir Thaib 121
suara, dengan partisipasi pemilih mencapai 92,88 persen.
Celakanya, Ketua KPU Provinsi Maluku Utara, Mulyadi Tutupoho
menyatakan suara yang ditypex itu sah dan tidak perlu diutak-atik lagi. Entah
apa sebabnya Mulyadi Tutupoho bersikap seperti itu. Banyak pihak di Maluku
Utara mensinyalir, Mulyadi dan anggotanya di KPU Provinsi Maluku Utara telah menerima
segepok uang dari kandidat gubernur, Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa (AHM-DOA).
Juru Bicara
Pasangan AGK-MANTHAB, Dino Umahuk berang. Dia mengatakan, atas dasar apa pihak
KPU Maluku Utara menyatakan keabsahan suara yang ditypex itu. Dino menyatakan kecewa
dengan dengan sikap Ketua KPU Malut itu
“Kecurangan yang dilakukan
kubu AHM-DOA dan para penyelenggara di tingkat bawah, dilakukan secara terstruktur,
massif dan sistematis sampai ke tingkat pencoblosan di TPS (Tempat Pemungutan Suara),”
kata Dino Umahuk.
Bahkan di luar
TPS, kecurangan itu terjadi dalam bentuk intimidasi, pengusiran dan pemukulan
terhadap saksi-saksi AGK-Manthab.
Kecurangan itu
terjadi di Kabupaten Sula, karena memang AHM adalah bupati di wilayah itu. Dia
bahkan mengirim SMS kepada Kasman Tjan,
anggota KPU Kepulauan Sula yang isinya: “Kasman, saya punya harapan cuma pa ngana.
Ini torang Sula punya harga dii. Jadi ngana bakuat, pokoknya berpa milyar saja
saya siap yang penting menang. Saya so rugi banyak, itu juga saya pake orang pe
doi APBD Sula. Jadi kalau saya tara menang tu, lebe bae saya bunuh diri supaya
jangan orang pe doi kase bui. Ampooong Man, saya harap eee”.
(Kasman, harapan
saya cuma sama kamu. Ini harga diri kita orang Sula. Jadi, kamu harus
kuat-kuatan. Pokoknya berapa milyar pun kamu minta, akan saya siapkan, yang
penting bisa menang. Saya sudah rugi banyak, karena saya hanya gunakan uang
orang dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sula. Jadi, kalau saya tidak
menang, maka lebih baik saya bunuh diri saja, supaya pemilik uang tidak
penjarakan saya. Ampun Man—Kasman--- saya harap ya)
Dino mengatakan, KPU
tidak netral, tidak terbuka terhadap pendapat, saran dan masukan, Artinya,
KPU Maluku Utara tidak independen dan berpihak kepada salah satu pasangan calon.
“Maka kami
mendesak Bawaslu Maluku Utara untuk merekomendasikan kepada Bawaslu Republik
Indonesia, agar KPU Pusat mengambil alih
proses Pemilukada Malut,” tegas Dino.
Dia juga
mengimbau kepada seluruh pendukung, simpatisan AGK-Manthab dan seluruh rakyat
Maluku Utara agar menahan diri, jangan terpancing, jangan terprovokasi. Kawal
seluruh proses hingga tuntas. Pengalaman masa lalu jangan lagi terulang. Tetap
menjaga kesolidan dan mengawal proses, jaga keamanan dan ketertiban.
“Galang seluruh
kekuatan rakyat untuk melawan para penjahat demokrasi dsan elit korup yang tiran,”
tutup Dino Umahuk.
No comments:
Post a Comment