Thursday, November 06, 2008

Banjir di Parigi, Satu Tewas

Hujan yang mengguyur Kabupaten Parigi Moutong selama sepekan terakhir menyebabkan banjir sejumlah desa di Kecamatan Balinggi, Selasa (4/11) malam. Banjir terparah menerjang Desa Balinggi Jati. Ratusan rumah dan 50 hektar sawah terendam banjir. Seorang warga dilaporkan meninggal.

Warga setempat mengatakan, banjir disebabkan meluapnya Sungai Balinggi dan Sungai Uwe tua. Luapan sungai menyebabkan salah satu tanggul sepanjang 16 meter tak mampu lagi menahan kuatnya arus sungai.

Banjir juga merendam puluhan hektar kebun coklat warga. Ratusan karung gabah yang tersimpan di gudang gilingan padi juga ikut terendam. Akibat banjir ini warga mengaku, mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Saat ini warga masih dilanda kekhawatiran karena hujan masih terus mengguyur wilayah itu. “Kami masih khawatir banjir akan datang lagi. Hujan masih terus turun,” kata seorang warga.

Camat Balinggi, Kahar Hanusu mengatakan, dari sepuluh dusun di Desa Balinggi Jati, empat yang parah yakni Cakrosari, Pancasari , Tutuk dan Antosari.
Di empat dusun ini ketinggian air mencapai 1,25 meter atau setinggi dada orang dewasa.

Menurut Camat Balinggi, akibat banjir ini, seorang warga bernama I Wayan Redag (75), warga Dusun Cakrosari meninggal dunia, karena terkejut setelah mendengar sawahnya seluas sekira satu hektar ikut terendam banjir. “Mungkin kakek ini kaget mendengar sawahnya yang siap panen ikut terendam air,” ujar Kahar.

Kahar menambahkan, saat ini warga setempat tengah melakukan penanganan darurat, dengan bergotong royong mengeluarkan air bercampur pasir yang berada di rumah-rumah warga yang tergenang air.

Ia sudah mengintruksikan warga untuk mengamankan barang-barang berharga di rumahnya masing-masing. Ia meminta warga mengantisipasi banjir susulan mengingat cuaca di wilayah tersebut masih rawan hujan.

Pasca banjir, Wakil Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu bersama Kadis Kimpraswil Syafullah Djafar, Selasa (4/11) malam telah mengunjungi lokasi banjir. Hingga Rabu (5/11)kemarin, banjir masih mengenangi sejumlah rumah warga dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banjir juga masih menggenangi ruas jalan desa itu, sehingga menyebabkan lumpuhnya jalur transportasi yang menghubungkan wilayah itu dengan desa tetangga.

No comments: