Wednesday, January 07, 2009

HTI Sulteng Kutuk Israel

PALU –Ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Sulawesi Tengah, Ahad (4/1), berunjuk rasa mengutuk serangan membabi-buta Israel ke Palestina.

Aksi ini juga dilakukan serentak di kota-kota besar seluruh Indonesia, di antaranya Jakarta, Medan, Makassar, Banjarmasin, dan daerah lainnya. Aksi para aktivis HTI tersebut mengambil tema "Aksi Umat Ganyang Israel : Dengan Jihad dan Khilafah Hancurkan Israel, Kubur Kapitalisme".

Dalam pernyataannya, HTI memandang, Israel dan para pemimpinnya adalah teroris karena sesuai dengan definisi teroris adalah individu atau kelompok atau negara yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan kekerasan.

Israel adalah teroris karena secara nyata menggunakan teknologi canggih. Oleh karena itu, Israel harus diperangi oleh seluruh dunia. Dalam aksi protes terhadap kebiadaban Israel itu, para demonstran juga membawa serta anak dan istri mereka. Aksi yang dikawal sejumlah aparat keamanan saat itu berlangsung aman dan tertib.

Sementara itu, sejumlah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu, Ahad sore juga melakukan aksi peduli Palestina. Selain berorasi, mereka juga menggelar pengumpulan dana di prapatan Jalan Samratulangi. Aksi tersebut telah mereka lakukan salama dua hari berturut-turut.

Sementara itu, Tim Aju Awal Misi Kemanusiaan asal Indonesia, Ahad pagi sekira pukul 09.00 waktu setempat (14.00 WIB), meninggalkan Amman, ibu kota Kerajaan Yordania untuk mencoba masuk ke Jalur Gaza Palestina melalui perbatasan Mesir.

Wartawan Antara Andi Jauhari dari kawasan Petra --sebuah tempat transit bagi kendaraan yang hendak menuju Jalur Gaza, yang berjarak 40 Km dari Amman, ibukota Yordania melaporkan, perjalanan menuju perbatasan Mesir-Jalur Gaza itu diperkirakan ditempuh sekitar 12 jam.

"Dengan penambahan waktu pengecekan keimigrasian dan keamanan, perjalanan sepanjang 900 km-an ini diperkirakan dicapai 12 jam," kata Sekretaris Ii Kedubes RI Amman , Bachtiar Saleh saat rehat di tempat transit itu.

Menurut Bachtiar Saleh, jalur yang dilalui dalam perjalanan ke perbatasan itu dari Amman menuju Pelabuhan Aqabah yang berjarak 300 km. Kemudian setiba di Aqabah akan menyeberang ke daerah Taba, yang sudah masuk wilayah Mesir dengan kapal feri selama 45 menit.

Dari Taba, perjalanan berlanjut menuju ibukota Mesir, Kairo yang jaraknya 500 km.
"Nah....sepanjang perjalanan Taba-Kairo itu kita akan melintasi Gurun Sinai," katanya dan menambahkan bahwa bila lancar tim akan sampai di Kairo sekira pukul 21.00 waktu Mesir (Senin dinihari pukul 02.00 WIB).***

No comments: