Monday, March 16, 2009

Maestro Dadendate, Terpuruk di Gubuk Kanker

YASAMOMI (52), sang maestro seni Dadendate asal Kabupaten Donggala yang selama bertahun-tahun mengharumkan nama daerah, saat ini menderita sakit kanker payudara.

Hari-harinya dijalani dengan penderitaan di sebuah gubuk reot yang telah ditempatinya selama bertahun-tahun di desa kelahirannya, Taripa, Kecamatan Sindue, sekitar 40 km arah utara Kota Palu. Saban hari sejak beberapa bulan terakhir sang maestro Dadendate yang selalu memerankan permainan kecapi merangkap vokalis itu, lebih banyak berbaring di lantai semen tanpa kasur, melainkan hanya beralaskan tikar tua nan kusam.

Ironisnya, baru setahun lalu, Yasamomi mewakili Kabupaten Donggala tampil pada Pekan Budaya Sulteng di Kabupaten Tolitoli. “Beginilah kondisi kami tanpa daya, tidak memiliki uang untuk berobat sehingga tidak ada masuk ke rumah sakit,” ucap Yasamomi terbata-bata.

Menurut ibu 6 anak dan 11 cucu ini, derita kanker ini sudah beberapa tahun menderanya. Awalnya, ia masih bisa menahannya, namun belakangan ini, istri La Tarompo (53) yang juga pemain Dadendate ini, sudah tak kuasa menyembunyikan penyakit yang dideritanya.

Ketua Dewan Kesenian Sulawesi Tengah (DKST) Hj. Ince Mawar Lasasi yang membesuk Yasamomi akhir pekan lalu,menyatakan rasa keprihatinannya sekaligus sedikit memberi bantuan ala kadarnya.

“Mestinya pada saat seperti inilah seniman yang pernah berjasa pada daerah harus tetap diperhatikan pemerintah. Jangan hanya pada saat diperlukan untuk tampil membawa nama daerah, seniman dicari-cari demi menyelamatkan nama daerah, tapi giliran dia sakit seakan dicampakkan tak ada yang peduli,” ucap Ince Mawar.

Keprihatinan juga disampaikan Muslimah, Kasubdin Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Sulteng. Bersama Ketua DKST, dia menyerukan untuk segera dilakukan penggalangan dana untuk pengobatan Yasamomi.

Kesenian tradisi Dadendate merupakan nyanyian rakyat berbahasa Kaili komunitas Kori dan Rai di Desa Taripa, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Dinyanyikan senimannya secara spontanitas dan improvisasi secara puitis diiringi kecapi dan mbasi-mbasi oleh penyairnya.

Dadendate berasal dari kata dade yang berarti lagu dan ndate berarti panjang. Jadi secara harfiah, dadendate adalah lagu (nyanyian) panjang atau dikatakan lagu yang bercerita suatu tema dari awal sampai akhir dalam bentuk berita yang utuh. Sebagai nyanyian pembawa berita, selalu aktual sesuai kontes peristiwa. ***

No comments: