Friday, April 03, 2009

Korsel akan Investasi Besar di Sulteng

PALU - Sebanyak 12 perusahaan besar asal Korea Selatan (Korsel), berencana berinvestasi di lima sektor di Provinsi Sulawesi Tengah. Itu dilakukan setelah adanya rencana pembukaan kerjasama "provinsi kembar" antara Sulteng (Indonesia) dengan Cheollanam-do (Korsel) pada pertengahan April mendatang.

Lima sektor yang akan dimasuki pihak Korsel adalah industri pertanian, industri perikanan, bio energi, industri pertambangan, dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan.

Kim Young Soo, penghubung kerja sama provinsi kembar itu mengatakan untuk menindaklanjuti rencana investasi itu, Gubernur Cheollanam-do, Park Joon Yung, disertai puluhan pengusaha Korsel, merencanakan datang ke ke Palu selama beberapa hari mulai 12 April 2009.

"Setibanya kami di Palu akan dilakukan penandatanganan kerjasama (MoU) provinsi kembar, antara Gubernur Sulteng (HB Paliudju) dengan Gubernur Cheollanam-do (Park Joon Yung). Kemudian, ditindaklanjuti oleh pengusaha Korsel dan Sulteng," katanya.

Pimpinan salah satu perusahaan investasi ini, juga mengatakan, sebagai tahap awal bentuk kerjasama itu, pihak Korsel menghibahkan 152 kapal penangkap ikan kepada Pemprov Sulteng untuk kepentingan peningkatan pendapatan nelayan setempat. Kapal penangkap ikan dalam bentuk second hand itu bertonase antara 20 hingga 300 gross ton.

Sementara kewajiban bagi Pemprov Sulteng di awal kerjasama ini, yaitu menyediakan 100.000 hektar lahan untuk dijadikan lahan pengembangan tanaman jagung, ubikayu (tapioka), dan kelapa sawit.

"Tapi bentuk kerjasama yang saling menguntungkan ini akan dikembangkan lebih luas lagi, setelah dilakukan perundingan antara para pengusaha Korsel dengan Sulteng di Palu nanti," katanya.

Wakil Ketua Badan Pelaksana Kawasan Pembangunan Industri Terpadu Palu, Donggala, Parigi-Moutong, dan Sigi (Kapet Palapas), Hasan Haris, mengatakan Pemprov Sulteng memang terus berjuang menarik investasi (PMA dan PMDN) sebesar mungkin guna mempercepat peningkatan pendapatan rakyat dan daerahnya.

Karena itu, katanya, lembaganya yang sudah dipercayakan Gubernur Sulteng untuk memediasi kerja sama provinsi kembar ini, pihaknya akan membantu semaksimal mungkin agar rencana investasi besar-besaran oleh para pengusaha Korsel itu berjalan lancar.

"Untuk memajukan pembangunan di Sulteng kita tidak bisa hanya berharap investasi dari pemerintah, tetapi harus aktif mendorong masuknya arus investasi sektor swasta, dan ini sudah menjadi komitmen pengurus Kapet Palapas," katanya.

No comments: