Friday, May 27, 2011

Mengintip Prospek Perekonomian di Sulawesi Tengah

Prospek perekonomian di Sulawesi Tengah mengalami pertumbuhan yang positif sebesar sekitar 3,45 persen. Secara tahunan, perekonomian di daerah ini diperkirakan tumbuh 8,00 persen.


Pertumbuhan yang positif itu didorong oleh membaiknya kinerja pada komponen konsumsi, baik konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah. Tingkat konsumsi diperkirakan semakin meningkat seiring dengan adanya panen raya padi yang terjadi pada bulan April 2011lalu, serta panen kakao yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei atau Juni 2011 nanti.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah melaporkanm, masih kuatnya konsumsi rumah tangga juga tercermin dari hasil survei konsumen pada bulan Oktober-Desember 2010, yang menunjukkan bahwa Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) untuk enam bulan mendatang (April-Juni 2011) masih berada pada level optimis dengan nilai indeks berada pada kisaran 135,67 - 149,33.

Sedangkan, kinerja ekspor pada triwulan II 2011 diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh adanya panen kakao itu. Walaupun demikian, kakao sebagai komoditas utama penyumpang ekspor Provinsi Sulawesi Tengah, masih tetap menghadapi sejumlah permasalahan seperti serangan hama, kurangnya tenaga penyuluh, penerapan kebijakan bea keluar yang merugikan petani, serta sulitnya aksesibilitas dalam permodalan.

“Akibatnya, produktivitas kakao di provinsi ini baru mencapai rata-rata sebesar 500 kilogram per hektar per tahun atau masih jauh dari kondisi ideal yang bisa menghasilkan sebesar 3-4 ton/ha/tahun,” kata Kepala BPS Sulawesi Tengah, Razali Ritonga.

Kedepan, katanya, program peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga penyuluh serta Program Gernas Kakao, diharapkan dapat memberikan angin segar bagi kinerja pertanian dan kinerja ekspor Provinsi Sulawesi Tengah di tengah kegelisahan yang terjadi pada sebagian kalangan petani, yang ingin mengalihkan lahannya ke lahan sawit serta beralih pekerjaan ke sektor pertambangan dan menjadi petani rumput laut.

Di sisi lain, menurut Razali Ritonga, aktivitas ekspor bahan galian C juga ditengarai akan meningkat seiring dengan peningkatan pengiriman bahan galian C ke wilayah Kalimantan Timur dan wilayah lainnya, untuk menghadapi realisasi proyek pemerintah pada triwulan II-2011.

Secara sektoral pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2011 masih bersumber dari sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa dan sektor bangunan. Kinerja sektor pertanian pada triwulan II 2011 diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya seiring dengan adanya panen raya padi dan panen kakao.

“Kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran, juga diperkirakan akan meningkat akibat dampak mulai dibangunnya beberapa hotel baru seperti Hotel Silk Stone dan Hotel Santika di Palu,” ujarnya.

Sementara kinerja sektor bangunan dan sektor jasa juga akan mengalami pertumbuhan positif seiring peningkatan realisasi APBD Provinsi Sulawesi Tengah yang diperkirakan mulai direalisasikan pada bulan April 2011. Berbagai proyek pembangunan yang ditengarai akan meningkatkan kinerja sektor bangunan dan jasa di antaranya adalah proyek pembangunan PLTA Sulewana, proyek pembangunan terminal dan perluasan landasan bandara Mutiara Palu, proyek pembangunan Hotel Santika dan Hotel Silk Stone serta proyek-proyek pembangunan rumah dan ruko lainnya. ***

No comments: