Friday, January 20, 2006

Gempa Guncang Donggala, Warga Mulai Mengungsi

Ruslan Sangadji

Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (20/1) siang, atau tepatnya di bagian Pantai Barat Kabupaten itu. Badan Meteorologi dan Geofisika Palu melaporkan, kekuatan gempa tersebut hanya sekitar 3 skala richter dengan kedalaman 20 kilometer di bawah laut.

Meski demikian, warga di beberapa desa di wilayah Pantai Barat Donggala itu, antara lain Desa sirenja dan Balaesang, mulai mengungsi ke bukit-bukti sekitar, karena ada isu akan terjadi tsunami.

Ahyar Mahmud, warga Sirenja kepada The Jakarta Post, Jumat (20/1) mengatakan, gempa bumi di wailayahnya itu tidak hanya terjadi hari Jumat ini, tapi sejak sepekan setelah hari Idul Fitri lalu, gempa sudah sering terjadi. "Hanya saja, getarannya tidak terlalu keras sehingga warga tidak panik," katanya.

Warga setempat mulai mengungsi ke bukit-bukti sejak 10 hari yang lalu, karena mereka menerima kabar bahwa pusat gempa itu berada di bawah laut dan berpotensi menimbulkan tsunami.

Apalagi, berdasarkan sejarahnya pada tahun 1968, wilayah tersebut pernah dilanda tsunami dan mengakibatkan ratusan orang meninggalkan dunia.

"Masyarakat di sana tidak mau ambil resiko, jadi kalau sudah malam mereka pasti mengungsi ke perbukitan, nanti di siang hari baru mereka kembali beraktivitas seperti biasa," kata Ahyar.

Gempa bumi terakhir dengan kekuatan 6,2 skala richter di wilayah Donggala terjadi tanggal 24 Januari 2005. Pusat gempa ketika itu berada di darat dan menimbulkan kerusakan bangunan milik warga.

Pasca terjadinya gempa itu, pihak BMG Palu mulai memasang alat deteksi gempa di empat tempat, yakni di Desa Paneki Kecamatan Sigi Biromaru, desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi, Desa Baluase, Kecamatan Dolo dan Desa Labuantoposo di Kecamatan Sindue. Semuanya berada di Kabupaten Donggala.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Palu, Suko Prayitno Adi mengatakan, pihaknya sengaja memasang alat tersebut untuk memantau pergerakan patahan Palu-Koro yang belakangan ini cukup aktif.

Patahan Palu-Koro merupakan patahan gempa yang cukup aktif, membentang di perairan Selat Makassar sepanjang pesisir pantai barat wilayah Sulteng hingga daratan di Lembah Palu. Gempa yang menguncang wilayah Pantai Barat Jumat (20/1) dan gempa 6,2 skala richter setahun silam, bersumber dari patahan Palu Koro ini.

No comments: