Wednesday, November 21, 2007

Pertumbuhan Ekonomi Sulteng Membaik


Perekonomian Sulawesi Tengah saat ini cenderung mengalami perubahan dibanding sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah melaporkan, pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun 2006 mencapai 7,9 persen, meningkat dibanding tahun 2005 yang tercatat sebesar 7,57 persen.

Kepala BPS Sulawesi Tengah, Bambang Suprijanto di Palu, Rabu (21/11), menjelaskan, kondisi tersebut dengan didukung kemampuan ekspor dan penawaran ekonomi dari semua sektor ekonomi, menunjukkan bahwa Sulawesi Tengah telah berada pada fase development.

Menurut Suprijanto, kemampuan ekonomi Sulteng ditinjau dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2006 atas dasar harga berlaku mencapai 19.331.706 juta rupiah, meningkat dibanding tahun 2005 yang hanya 17.089.580 juta rupiah, tahun 2004 hanya 14.659.017 juta rupiah dan tahun 2003 hanya sebesar 13.013.148 juta rupiah.
Tercatat, ada empat sektor yang mendominasi kehidupan perokonomian Sulawesi Tengah, yakni sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa dan sektor industri pengolahan.

Sektor pertanian masih merupakan tumpuan kehidupan perekonomian daerah ini. Tapi, menurut Bambang Suprijanto, peranannya mengalami penurunan dari 45,65 persen tahun 2005 menjadi 45,32 persen pada tahun 2006. "Walau mengalami penurunan, tapi sektor ini masih tetap memberikan andilnya terhadap PDRB Sulteng," katanya.

Kemudian sektor jasa berada pada posisi kedua yang memberikan peranan sebesar 14,74 persen. Angka ini juga mengalami penurunan dibanding tahun 2006 yang berada pada angka 14,84 persen.

Bambang Suprijanto jga menjelaskan, jika dilihat dari PDRB per kapita berdasarkan harga berlaku, sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga.
Pada tahun 2006 besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga ditambah lembaga non profit mencapai 12.125.259 juta rupiah atau menyerap sekitar 62,72 persen dari total PDRB Sulawesi Tengah, yakni 19.331.706 juta rupiah.

PDRB KABUPATEN DONGGALA TERBESAR

Kepala BPS Sulteng mengatakan, dari 10 kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala merupakan wilayah yang memiliki PDRB terbesar. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2006 ini sebesar 3.729.071 juta rupiah atau 19,52 persen.

Di posisi kedua terbesar adalah Kabupaten Parigi Moutong 3.462.071 juta rupiah atau 18,12 persen, dan Kota Palu dengan nilai PDRB sebesar 3.324565 juta rupiah atau 17,40 persen. Sedangkan Kabupaten Tojo Una-Una merupakan wilayah dengan PDRB terkecil, yang hanya 362.679 juta rupiah atau sekitar 2,95 persen.

"Tapi, dari sisi pertumbuhan tahun 2006, seluruh kabupaten dan kota di Sulteng mengalami pertumbuhan positif," kata Bambang Suprijanto.***

No comments: