Tuesday, December 25, 2007

Natal di Palu dan Poso Dijaga Ekstra Ketat

Perayaan Natal 25 Desember di Palu dan Poso, Sulawesi Tengah dijaga ekstra ketat. Ibadah Natal malam harinya di Kota Palu, dipusatkan di Gereja Immanuel, di Jalan Masjid Raya Palu Timur.

Di gereja itu, polisi memasang tiga pintu masuk. Semua anggota jemaat dan tamu (para pejabat Kota Palu) yang masuk ke gereja dan di tenda yang disiapkan panitia, harus melalui pemeriksaan dengan metal detektor.

Sedangkan pagi harinya, ibadah Natal berlangsung di masing-masing gereja di Kota Palu. Di Gereja Effatha, Jalan Banteng Palu Selatan, misalnya, ibadah berlangsung khidmat. Ada beberapa jemaat yang tampak menangis, karena mengingat peristiwa penembakan tahun 2004 silam yang menewaskan Pendeta Susianti Tinulele.

Marten Tibe (41), usai mengikuti ibadah Natal, mengatakan, meski sedih juga mengingat peristiwa itu, tapi ia bersyukur karena polisi berhasil menangkap para pelakunya. Para pelaku yang dimaksud adalah Basri dan kawan-kawan. Sekarang mereka sedang menjalani hukuman dalam berbagai kasus kekerasan di Poso dan Palu.

Pengamanan di Gereja Effatha sangat ketat. Dua mobil gegana dan puluhan anggota polisi yang dipimpin langsung Kapolresta Palu, Ajun Komisaris Besar Polisi Soenarko, tampak menjaga setiap sudut jalan dan di halaman gereja. Bahkan, jalan masuk dari Jalan Touwa ke Jalan Banteng ditutup. Pun halnya di Gereja Immanuel.

Menurut Kapolresta Soenarko, pihaknya menurunkan sedikitnya 785 personel untuk menjaga sedikitnya 62 gereja di Kota Palu. Jumlah personel itu, masing-masing dari Ditsamapta Polres dan Polda serta Brimob Polda Sulteng.

Di Gereja Effatha, Pendeta Lagarense dalam khutbahnya lebih menekan soal menjaga kelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan perubahan iklim. Menurutnya, jika umat tidak menjaga lingkungan dengan baik, maka 20 atau 30 tahun mendatang, bumi ini akan tenggelam.

"Sebagai umat yang baik, kita harus berterima kasih karena Tuhan telah memberikan bumi sebagai tempat kita bernaung. Maka bumi ini harus dijaga dan diselamatkan dari kerusakannya," tandas Pendeta Lagarense.***

No comments: