Wednesday, October 29, 2008

Ironi Sumpah Pemuda

PALU – 80 tahun Sumpah Pemuda, kini meninggalkan ironi. Fakta yang ditelusuri menemukan enam dari delapan mahasiswa dan pelajar di Kota Palu, tak tahu Selasa hari ini adalah peringatan Sumpah Pemuda ke-80. Mereka juga tak mengetahui isi Sumpah Pemuda.

Lubis (20), mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), mengaku tak hafal isi Sumpah Pemuda. Ia, bahkan tak tahu kapan Sumpah Pemuda dideklarasikan. “Ya, mana saya ingat! Itu kan pelajaran anak SD,” kata mahasiswa semester V ini.

Pendapat senada diungkapkan, Arham (18), alumni sebuah SMA di Palu. Katanya, “Sumpah Pemuda itu hari biasalah. Ya, tidak begitu penting,” kata dia.

Yang mengiriskan, apa yang dialami Hari Paramuda, mahasiswa sebuah lembaga pendidikan setara D2. Hari hanya mengetahui tanggal 28 Oktober adalah Hari Ulang Tahunnya. Ia tak tahu, jika setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda.

Hari mengaku lebih menghafal lagu-lagu pop yang didendangkan grup band masa kini, ketimbang isi Sumpah Pemuda.

Tak hanya di komunitas mahasiswa, di kalangan pelajar juga, Sumpah Pemuda tak diingat lagi.

Muamar, Wakil Ketua Osis di sebuah SMU, dengan terbata-bata menjawab, Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 November. “Saya tidak tahu isi sumpah pemuda, karena di sekolahku tidak pernah diperingati. Bahkan tanggalnya pun saya lupa,” kata Muamar.
Alpa mengingat Sumpah Pemuda juga dialami Yayuk Sulistiawati. “Saya tidak hafal semua isi sumpah pemuda. Yang saya hafal, yakni kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia,” katanya polos.

Berbeda dengan pandangan remaja sebayanya, Nurdia Nita, mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta mengaku paham dan hafal isi Sumpah Pemuda. Dia juga mengetahui persis sejarah lahirnya Sumpah Pemuda.

Kata dia, pemahaman terhadap Sumpah Pemuda baik sejarah dan isinya, diketahui berkat aktifitas kepramukaan yang ia ikuti saat SMA. “Ya, karena pernah ikut pramuka,” ujar gadis asal Palu via telepon.

Ingatan yang sama terhadap Sumpah Pemuda juga dirasakan Bunga (25), paramedis di RS Anutapura Palu. Kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) menjadi sumber ingatannya terhadap kebesaran Sumpah Pemuda.

No comments: