Wednesday, October 29, 2008

Penetapan Pilkada Donggala Ricuh

DONGGALA- Dua perwakilan pengunjukrasa Aliansi Masyarakat Banawa dan Pantai Barat (AMBARA), Abdul Rasyid dan Helmy Sahibe dibonyok massa di ruang rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Donggala, Selasa (28/10) sore, saat penetapan pasangan Habir Ponulele-Aly Lasamaulu (HALAL) sebagai pemenang calon bupati dan wakil bupati Donggala.

Pemukulan itu berawal saat Abdul Rasyid dan Helmy tampil di ruang rapat pleno KPUD membacakan aspirasi AMBARA. Dalam petisinya, Rasyid dan Helmy menyatakan pilkada Donggala cacat hukum karena keikutsertaan masyarakat Sigi.

Di hadapan banyak orang di ruang rapat pleno KPU mereka minta penetapan Pilkada harus ditunda karena merupakan pembohongan publik. “Termasuk bapak-bapak yang hadir di dalam ruangan ini juga pembohong,” lantang Rasyid.

Mendengar ucapan tersebut, spontan saja sejumlah hadirin berteriak “kurang ajar kamu,”. Mereka tidak menerima disebut sebagai pembohong. Beberapa orang dalam ruang rapat tersebut langsung beraksi.

Seorang anggota PPK yang hadir berinisial KONE langsung berdiri melangkah ke depan, tanpa aba-aba melayangkan tinjunya ke wajah Abdul Rasyid. Sejumput kemudian, anggota PPK lain juga mengejar dan memukul Rasyid. Melihat itu sejumlah undangan juga ikut-ikutan mengeroyok kedua pengunjuk rasa tersebut.

Ironisnya, sebelum insiden terjadi tak ada aparat kepolisian berjaga. Aparat keamanan, yang jumlahnya ratusan hanya berjaga-jaga di pintu gerbang dan di halaman kantor KPU. Aparat baru beramai-ramai masuk melerai setelah kedua korban pengeroyokan itu wajahnya babak belur.

Itu pun aparat sempat kewalahan menyelamatkan kedua korban karena situasi dalam rapat pleno mulai kacau, sejumlah kursi berhamburan dan beberapa gelas di atas meja pecah berhamburan jatuh dilantai.

Suasana rapat sempat tegang dan nyaris bubar, akibat banyaknya massa yang berteriak-teriak, baik mendukung maupu yang meminta penetapan ditunda. Namun sekertaris KPUD Semuel Tawua pada Media Alkhairaat, mengatakan hal ini tidak bisa ditunda karena sudah merupakan tahapan pilkada yang harus dilanjutkan.

Ketua KPUD Donggala Rifai Amrullah menyatakan kalau ada pihak yang tidak puas atau merasa dirugikan dengan hasil pilkada ini dapat menempuh jalur hukum. “Kami sudah tetapkan pasangan Halal sebagai pemenang Pilkada Donggala. Yang jelas kami telah menjalankan tugas dengan baik sesuai prosedur perundang-undangan yang berlaku,” ucap Rifai.

Sementara itu, Helmy Sahibe segera dilarikan ke RSUD Kabelota Donggala untuk mendapat pertolongan. wajahnya mengalami luka parah hingga mengeluarkan darah segar.

“Luka saya ada tujuh jahitan besok saya laporkan ke Polres Donggala agar pelaku pemukul diproses secara hukum.” Kata helmy. ***

No comments: