Poso merupakan kota pelabuhan utama sekaligus juga kota pelabuhan dan terminal di wilayah pantai utara Sulawesi Tengah. Bagi wisatawan, Poso adalah kota persinggahan (transit) sebelum melanjutkan perjalanan ke beberapa lokasi wisata di sekitar Poso misalnya ke pantai atau ke Ampana untuk kemudian menumpang kapal menuju ke Pulau Togean. Namun demikian, Poso sendiri merupakan kota yang menyenangkan untuk sejenak berisitirahat sebelum melanjutkan perjalanan.
Poso adalah sebuah kota kecil yang teratur, dan Anda dapat pergi ke mana saja di kota ini hanya dengan berjalan kaki. Pusat kota Poso terletak di Jl Sumatera dan kawasan di sekitarnya di mana terdapat sejumlah hotel, restoran dan kawasan pertokoan. Kantor pariwisata (telp 21839) dapat ditemui di ujung barat Jl Sudirman di mana wisatawan akan mendapatkan sejumlah brosur mengenai informasi wisata di daerah ini.
Lantaran itu, dulu sebelum terjadi konflik tahun 1998, Poso dikenal sebagai "nirwana" di Sulawesi Tengah. Segala yang diinginkan wisatawan ada di kota ini. Mulai dari wisatanya sampai kehidupan malamnya, tersedia di sini.
Di sekitar Poso terdapat beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi khususnya bagi mereka yang suka berenang atau snorkeling; salah satunya adalah Pantai Madale yang
terletak sekitar 5 Km di timur Poso. Lebih jauh ke timur, pada jarak 20 Km dari Poso, terdapat Pantai Matako dengan pasir pantainya yang putih. Sedangkan Pantai Toini terletak 7 Km dari Poso ke barat. Pantai ini populer karena sejumlah rumah makan yang menyajikan hidangan laut yang lezat.
Ketiga pantai ini dapat dicapai dengan kendaraan umum dan ojek dari terminal di dekat pasar Poso. Sekitar 40 Km dari Poso ke arah timur terdapat Tombiano yang memiliki goa besar yang dihuni kelelawar; di Maranda yang terletak sekitar 47 Km barat Poso terdapat air terjun kecil dan juga sumber mata air panas di mana pengunjung dapat berenang; Goa Tampemadoro terletak 22 Km di selatan Poso, di jalan yang menuju ke Tentena.
Untuk menuju ke lokasi goa dan air terjun tersebut Anda dapat menumpang kendaraan umum dari terminal Poso ke tujuan yang sesuai, dan mintalah sopir untuk menurunkan Anda di lokasi yang dituju.
Lembomawo terletak sekitar 4 Km di selatan Poso dan dikenal sebagai pusat kerajinan ukiran kayu eboni (kayu hitam). Untuk mencapai tempat ini Anda dapat menumpang bemo dari terminal Poso dan turun di Lembomawo. Dari Lembomawo Anda dapat berjalan kaki (4 Km) ke Ranononucu melalalui dua jembatan gantung.
Danau terbesar ketiga di Indonesia adalah Danau Poso yang memiliki luas sekitar 32.300 hektar dengan kedalaman rata-rata 500 meter. Danau Poso memiliki panjang 32 Km dan lebar 16 Km. Letak danau yang berada pada ketinggian 657 meter di atas permukaan laut. Memiliki keunikan karena berpasir putih dan kuning keemasan serta bergelombang seperti laut. Panorama alam disekelilingnya sangat indah dan perbukitan serta hutan disekitarnya berdiri tegak memagari danau.
Danau Poso terletak di kota Tentena dan keberadaan danau yang indah ini menjadi salah satu alasan utama orang singgah di Tentena dan Pendopo yang masing-masing terletak di ujung utara dan selatan Danau Poso. Kedua tempat ini dihubungkan dengan sarana transportasi reguler penyeberangan danau. Wisatawan dapat berjalanjalan menyusuri kawasan pedesaan di sekitar danau atau menyewa perahu mengelilingi danau.
Pada setiap bulan Agustus digelar acara Festival Danau Poso yang merupakan acara budaya yang terbesar di wilayah ini. Festival ini diikuti oleh sebagaian besar
masyarakat desa yang berada di daerah yang indah ini. Danau Poso juga terkenal
karena memiliki taman anggrek yang bernama Taman Anggrek Bancea yang memiliki
koleksi anggrek liar. Taman ini dapat dicapai dengan berjalan kaki (11 Km) atau
menumpang mobil sewaan ke Taipa dari Pendolo.
Lokasi wisata Air Terjun Saluopa berada di suatu kawasan hutan dekat Tentena di mana terdapat sejumlah jeram, air terjun dan beberapa kolam dengan airnya yang bening sejernih kristal.
Air Terjun Sulewana terletak 12 Km dari Tentena . Untuk mencapai tempat ini wisatawan dapat menempuh dengan kendaraan lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 Km. Airnya sangat deras dan dapat dijadikan sumber pembangkit tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh pulau.
Goa Pamona dan Latea sekitar 57 km dari kota Poso menjadi salah satu obyek wisata yang unik karena goa ini tempat menyimpan mayat dalam goa sejak ratusan tahun lalu seperti halnya dalam kebudayaan Toraja.
Tentena memiliki fasilitas akomodasi dan tempat makan yang lengkap, namun pantai di Tentena masih kalah cantik dibandingkan di Pendolo. Lokasi menarik yang harus dikunjungi ketika berada di Tentena adalah jembatan sepanjang 210 meter yang berada diujung utara Danau Poso. Di bawah jembatan, air danau dengan deras mengalir memasuki sungai untuk memulai perjalanan panjangnya menuju ke laut. Tentena terkenal dengan hewan belut dengan panjang mencapai dua meter. Hewan ini tinggal di dasar danau dan banyak yang keluar mengikuti arus air menuju sungai.
Di tepi sungai terdapat Goa Pamona. Panorama di dekat goa ini cukup indah. Lebih jauh dari kota, di jalan raya yang menuju ke Kolonodale terdapat Goa Latea yang berisi tulang belulang mayat yang dikubur pada masa lalu.***
No comments:
Post a Comment