Monday, June 23, 2008

Melihat Maleo dan Kelelawar di Parigi

Burung Maleo banyak dijumpai di Kabupaten Parigi Moutong terutama di Desa Sausu Peoreh. Lokasi ini dapat dicapai dengan kendaraan bus selama dua jam dari kota Palu. Burung Maleo suka membuat gundukan atau sering disebut burung inkubator. Rumpun burung ini ditemukan di Indonesia Timur hingga Polinesia dan Australia.

Burung ini berbulu hitam dan putih yang mencolok dengan dada merah jambu. Ekornya berdiri tegak dan kepala gundul. Besarnya seperti ayam betina dengan berat 1,6 kilogram dan burung Maleo menggunakan sumber panas dari luar untuk menetaskan telurnya. Keberadaannya menjadi daya tarik wisatawan dengan minat khusus untuk mengamati kehidupan burung.

Pantai Nalera terletak di Desa Marantale sekitar 65 kilometer dari kota Palu dan dapat dicapai dengan kendaraan roda empat selama tiga jam. Potensinya cukup menarik karena memiliki pantai berpasir putih sepanjang 5 kilometer dan banyak dikunjungi wisatawan lokal pada akhir pekan.

Kondisi alam yang ada menjadi tempat yang tepat untuk olahraga panjat tebing yaitu di kawasan Likunggawali, Marantale. Di sini terdapat tebing yang curam mencapai 80 meter sehingga tepat menjadi obyek wisata panjat tebing. Ada juga air terjun Toramaya yang berjarak 4 km dari Desa Towera dimana wisatawan dapat melihat sarang burung walet.

Pulau Kelelawar sekitar 97 kilometer dari Palu juga menjadi obyek wisata alam Sulawesi Tengah yang memiliki pasir putih, lokasi selam yang menarik dan aktivitas lainnya. Pulau ini teletak di Desa Tomoli, Kecamatan Ampibabo. Masih di seputar Parigi, terdapat Pulau Makakata, sekitar 85 km dari Palu. Pulau ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dilanjutkan dengan naik boat slama 25 menit. Panorama alamnya sangat indah dan dihuni oleh masyarakat suku Bajou yang terkenal dengan penangkapan ikan secara tradisional.

No comments: