Thursday, November 07, 2013

Enam Perusahaan Dipastikan Investasi di KEK Palu

Enam perusahaan asing dan dalam negeri, sudah memastikan diri untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Bahkan, ada di antaranya yang sudah membuka branch office di Palu.

Wakil Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu, Senin (7/10) mengatakan, enam perusahaan itu adalah Shenzhen Nanli Engineering Decoration Co. Ltd (Badan Usaha Milik China). Perusahaan ini akan melakukan pengembangan logistik (warehousing, packaging, processing house dan resident inventory), industri pengolahan akhir dan produk-produk elektrik dengan total investasi Rp 10 triliun.



“Tim teknis dari perusahaan itu telah aktif melakukan persiapan investasi di bidang elektrik pertambangan dan logistik,” kata Andi Mulhanan Tombolotutu.

Selanjutnya, kata Mulhanan, PT Sinosteel Coorporation (Badan Usaha Milik China) yang akan membangun pabrik pengolahan nikel dengan nilai investasi sebesar Rp 7,6 triliun. Saat ini, perusahaan itu sedang dalam tahapan menuju penandatanganan kesepakatan investasi pertambangan dan pembangunan pabrik.

PT Intraco Penta Tbk dan group, yang akan berinvestasi di bidang industri assembling dan maintenance alat-alat berat dan industri otomotif shino truck, dengan modal yang ditanamkan di KEK Palu sebesar Rp 4,5 triliun. Perusahaan volvo ini bahkan telah membentuk kantor perwakilan di Palu.

PT Multistrada Arah Sarana Tbk dan group, yang berinvestasi pada bidang industri pengolahan karet dan produk turunannya, dengan nilai investasi sebesar Rp 15 triliun. Perusahaan ini telah memiliki perkebunan karet seluas 80 ribu hektar di Kabupaten Parigi Moutong.

Perusahaan asing lainnya yang juga sudah menyatakan kesediaan berinvestasi di KEK Palu, adalah Big Trade California, yang akan membangun industri pengolahan kakao. Untuk memastikan keberadaan KEK Palu itu, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya telah berkunjung ke Palu.

“Dari kunjungan itu, kami menyediakan lahan seluas 25 hektar untuk perusahaan itu. Namun kami belum tahu berapa nilai investasinya,” kata Andi Mulhanan Tombolotutu.

Selanjutnya adalah Handaka, Singapura yang akan membangun industri pengolahan rumput laut. Untuk kepentingan itu, perusahaan tersebut telah membentuk anak perusahaan di Palu dengan nama PT Palu Gerbang Timur. Nilai investasinya sebesar Rp 2,3 triliun.

“Semua perusahaan asing ini, sedang dalam proses izin investasi di Badan Koordinas Penanaman Modal (BKPM) Pusat, yang selanjutnya akan dilengkapi dengan perizinan investasi lainnya,” katanya.

Mulhanan menambahkan, selain enam perusahaan tersebut, terdapat pula satu perusahaan yang baru menyatakan kesediaan untuk berinvestasi di KEK Palu, yaitu PT Toloan, yang akan membangun inustri pengolahan kelapa sawit, khususnya industri CPO. Menengenai nilai investasinya, sedang dalam tahap penghitungan, namun yang pasti perusahaan ini membutuhkan lahan seluas 150 hektar.

Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus Palu itu, berlokasi di tiga kelurahan di Palu Utara, yaitu Kelurahan Lambara, Baiya dan Pantoloan, dengan total lahan seluas 1.520 hektar. Semua lahan ini tidak bermasalah.

Lahan tersebut dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektar, kawasan perumahan 500 hektar, kawasan pendidikan dan penelitian 100 hektar, kawasan komersial 100 hektar, kawasan olahraga 50 hektar, kawasan pergudangan 50 hektar dan kawasan perkebunan dan taman 20 hektar. ***

No comments: